salsa

Selasa, 10 April 2012

Menggapai kedamaian


Sapa seh yang gak mau menjalani hidup ini dengan tenang dan damai. Kita selalu mengharapkan kenyaman hidup. Hidup tanpa masalah. Semua nya berjalan lancar seperti yang kita harapkan. Setiap hari mendambakan kebahagiaan. Hidup tenang seperti air yang tenang. Akan tetapi, hal seperti yang diatas itu tidak ada. Realita nya adalah hidup adalah masalah. Masalah dalam hidup seperti ombak yang ada di pantai. Selalu menerjang ke daratan. Tidak perlu berkecil hati. Yang harus kita percayai adalah semua masalah dan tekanan hidup pasti masih dalam kemampuan kita. Tuhan pasti tidak akan mencoba hambanya diluar kemampuannya. Semua masalah harus kita usahakan pemecahaannya , tidak boleh menyerah.
Wah kayaknya ini dia yang sangat susah di jalankan di kehidupan sehari-hari. Saya sendiri masih selalu untuk belajar mempraktekkannya. Apa yang Anda pikirkan saat melihat seseorang yang selalu tersenyum dan selalu melihat segala sesuatu dengan sisi positif ?Pasti Anda akan bertanya-tanya bagaimana orang itu terlihat tenang tanpa terpengaruh gejolak dunia..kesemrawutan dunia. Sebenarnya kita semua bisa mendapatkan ketenangan seperti itu. Pada dasarnya kehidupan bebas masalah tergantung pada bagaimana kita mengatasi segala rintangan yang ada di jalan kita. Semua hanya tentang pilihan bagaimana kita menangani sebuah masalah.
Dalam perkembangan hidupnya, manusia seringkali berhadapan dengan berbagai masalah yang mengatasinya berat. Akibatnya timbul kecemasan, ketakutan dan ketidaktenangan, bahkan tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan-tindakan yang semula dianggap tidak mungkin dilakukannya, baik melakukan kejahatan terhadap orang lain seperti banyak terjadi kasus pembunuhan termasuk pembunuhan terhadap anggota keluarga sendiri maupun melakukan kejahatan terhadap diri sendiri seperti meminum minuman keras dan obat-obat terlarang hingga tindakan bunuh diri.
Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam hidup ini yang terasa kian berat dihadapinya. Itu sebabnya, setiap orang ingin memiliki ketenangan jiwa. Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa, banyak orang yang mencapainya dengan cara-cara yang tidak Islami, sehingga bukan ketengan jiwa yang didapat tapi malah membawa kesemrautan dalam jiwanya itu. Untuk itu, secara tersurat, Al-Qur'an menyebutkan beberapa kiat praktis.

1. Dzikrullah
Dzikir kepada Allah Swt merupakan kiat untuk menggapai ketenangan jiwa, yakni dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan menghadirkan nama-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan. Bila seseorang menyebut nama Allah, memang ketenangan jiwa akan diperolehnya. Ketika berada dalam ketakutan lalu berdzikir dalam bentuk menyebut ta'awudz (mohon perlindungan Allah), dia menjadi tenang. Ketika berbuat dosa lalu berdzikir dalam bentuk menyebut kalimat istighfar atau taubat, dia menjadi tenang kembali karena merasa telah diampuni dosa-dosanya itu. Ketika mendapatkan kenikmatan yang berlimpah lalu dia berdzikir dengan menyebut hamdalah, maka dia akan meraih ketenangan karena dapat memanfaatkannya dengan baik dan begitulah seterusnya sehingga dengan dzikir, ketenangan jiwa akan diperoleh seorang muslim, Allah berfirman yang artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram". (13:28).

Untuk mencapai ketenangan jiwa, dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk menyebut nama Allah, tapi juga dzikir dengan hati dan perbuatan. Karena itu, seorang mu'min selalu berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan, baik duduk, berdiri maupun berbaring.
2. Yakin Akan Pertolongan Allah
Dalam hidup dan perjuangan, seringkali banyak kendala, tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, adanya hal-hal itu seringkali membuat manusia menjadi tidak tenang yang membawa pada perasaan takut yang selalu menghantuinya. Ketidaktenangan seperti ini seringkali membuat orang yang menjalani kehidupan menjadi berputus asa dan bagi yang berjuang menjadi takluk bahkan berkhianat.
Oleh karena itu, agar hati tetap tenang dalam perjuangan menegakkan agama Allah dan dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, seorang muslim harus yakin dengan adanya pertolongan Allah dan dia juga harus yakin bahwa pertolongan Allah itu tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang terdahulu, tapi juga untuk orang sekarang dan pada masa mendatang, Allah berfirman yang artinya: "Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (3:126, lihat juga QS 8:10).

Dengan memperhatikan betapa banyak bentuk pertolongan yang diberikan Allah kepada para Nabi dan generasi sahabat dimasa Rasulullah Saw, maka sekarangpun kita harus yakin akan kemungkinan memperoleh pertolongan Allah itu dan ini membuat kita menjadi tenang dalam hidup ini. Namun harus kita ingat bahwa pertolongan Allah itu seringkali baru datang apabila seorang muslim telah mencapai kesulitan yang sangat atau dipuncak kesulitan sehingga kalau diumpamakan seperti jalan, maka jalan itu sudah buntu dan mentok. Dengan keyakinan seperti ini, seorang muslim tidak akan pernah cemas dalam menghadapi kesulitan karena memang pada hakikatnya pertolongan Allah itu dekat, Allah berfirman yang artinya: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman: "bilakah datangnya pertolongan Allah?". Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (QS 2:214).

3. Memperhatikan Bukti Kekuasaan Allah
Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut dan tidak tenang, tapi kalau dia selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin sehingga membuat hatinya menjadi tentram, hal ini karena dia sadari akan besarnya kekuasaan Allah yang tidak perlu dicemasi, tapi malah untuk dikagumi. Allah berfirman yang artinya: "Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tenang (tetap mantap dengan imanku)". Allah berfirman: ("kalau begitu) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah, kemudian letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS 2:260).
4. Bersyukur
Allah Swt memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri karena dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang, hal ini karena dengan bersyukur, kenikmatan itu akan bertambah banyak, baik banyak dari segi jumlah ataupun minimal terasa banyaknya. Tapi kalau tidak bersyukur, kenikmatan yang Allah berikan itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak ada artinya dan meskipun jumlahnya banyak kita merasakan sebagai sesuatu yang sedikit.

Apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah memberikan azab yang membuat mereka menjadi tidak tenang, Allah berfirman yang artinya: "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat". (QS 16:112).
5. Tilawah, Tasmi' dan tadabbur Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab yang berisi sebaik-baik perkataan, diturunkan pada bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, karenanya orang yang membaca (tilawah), mendengar bacaan (tasmi') dan mengkaji (tadabbur) ayat-ayat suci Al-Qur'an niscaya menjadi tenang hatinya, manakala dia betul-betul beriman kepada Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: "Allah telah menurunkan perkataan yang baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhanya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya". (QS 39:23).
Oleh karena itu, sebagai mu'min, interaksi kita dengan al-Qur'an haruslah sebaik mungkin, baik dalam bentuk membaca, mendengar bacaan, mengkaji dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Manakala interaksi kita terhadap Al-Qur'an sudah baik, maka mendengar bacaan Al-Qur'an saja sudah membuat keimanan kita bertambah kuat yang berarti lebih dari sekedar ketenangan jiwa, Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal". (QS 8:2).
Dengan berbekal jiwa yang tenang itulah, seorang muslim akan mampu menjalani kehidupannya secara baik, sebab baik dan tidak sesuatu seringkali berpangkal dari persoalan mental atau jiwa. Karena itu, Allah Swt memanggil orang yang jiwanya tenang untuk masuk ke dalam syurga-Nya, Allah berfirman yang artinya: "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam syurga-Ku". (QS 89:27-30).
Akhirnya, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memantapkan ketenangan dalam jiwa kita masing-masing sehingga kehidupan ini dapat kita jalani dengan sebaik-baiknya. SEMOGA BERMANFAAT AM

Harapan


              KEYAKINAN BERTEPUK SEBELAH TANGAN


       Banyak hal yang manusia inginkan,sehingga menimbulkan keyakinan yang berbeda-beda.Keyakinan yang kuat,menengah ada pula yang lemah.Seperti halnya yang dialami seorang gadis remaja yang mempunyai keyakinan tinggi untuk menggapai sesuatu yang diinginkan.Sebut saja Bila,Bila adalah gadis cantik,pandai dan super aktif,namun dia terjatuh lemah karena sesuatu yang diyakini hilang tak sesuai dengan keyakinannya.Masalah ini mungkin terbilang lemah namun entah alsan apa yang membuat Bila hilang semangat hidupnya.
Inilah ceritanya!
          Gadis cantik Bila terbilang aktif disekolahnya,dia sekolah di SMA N PURWOKERTO,dia mengikuti organisasi disekolahnya hamper semua dia mengikutinya,mulai dari OSIS,PRAMUKA,PMR dan masih banyak lagi yang dia ikuti,,selain itu juga dia aktif diluar sekolahnya,dia belajar ilmu agama juga,dan terbilang tak ada waktu kosong pun.
          Suatu ketika ada acara sekolah yang membutuhkan kerja sama,namun ini semua dari guru.Hingga acara ini membutuhkan banyak peserta,karena tak mungkin semua murid diSMAnya mengikuti,maka diadakan penyeleksian antar murid.Bila tak akan melewatkan ini semua,karena acara ini sungguh mengasyikkan dan jarang ada disekolah-sekolah lainnya.Acaranya apa yah?dari tadi sepi..hehe
Nama acaranya  BIMA(BIMBINGAN MENELUSURI ALAM).Sungguh suatu impian bagi semua murid.
          Acaranya dimulai bulan depan,hingga akan segera ada penyeleksian.Dikeheningan malam,tiba-tiba ada bunyi suara panggilan dari hp Bila.
“kriniinggggg…..”
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam,siapa yah?”
“maaf sebelumnya,ini Bila anak IPA SMAN PWT?”
“iah bener,ada yang bisa aku Bantu?dan kalau boleh tahu ini siapa?”
“eh Bila ini aku temen sekolahmu,katanya mau ikut seleksi BIMA?udah tahu belum kapan penyeleksinanya?”
“oh,,Tari apa?iah aku mau ikut,tapi aku belum tahu kapan penyeleksiannya,apa kamu tahu ?”
“yah besok kata pak Jer,pembimbing OSIS,,siap-siap ajah yang wat kamu,aku juga nih bingung juga,,katanya yang akan diujikan adalah mental,fisik,,,”
“ok,,makasih infonya,,,yah gampang ajah yah ynag penting kita selalu optimis untuk itu,ok!semangat untuk kita semua!”
“yeyeye,,,ok,semangat juga,,jangan menyerah yah sebelum bertindak!SPIRITT!”
          Rasa bahagia bercampur dengan  dengan rasa kegelisahan.Menjadikan malam itu mengantar dipagi hari yang begitu cepatnya.
          Aduh semata aku merasakan hal yang begitu meyakinkan akan sebuah keberhasilan,
“mamah,mamah kemana?”
“ada apa sayang mamah disini,”jawab mamahnya
“(Bila mendekati mamahnya yang saat itu ada dikamarnya),mamah tahu ga?”
“apa sayang?”
“hari ini hari yang menegangkan,hari ini aku akan mengikuti tes BIMA?mamah tahu kan?minta doanya!”
“pasti sayang semangat dan optimis yah!ya sudah sana!berangkat yah ,hati-hati dijalan dan jaga sportivitas!”
          Memang keluarganya begitu mendukung apa yang akan bila lakukan selagi itu semua baik untuk dirinya dan pastinya untuk orang lain.
“mah,Bila berangkat,assalamu’alaikum”
“yah,wa’alaikumsalam hati-hati na”
“yah mah,la la la aku sayang sekali mamah Billa”pergi sambil nyanyi gembira
“memang anak paling jago,”gerutu mamahnya
          Sejam sudah perjalanan dari rumah menuju sekolahan,hingga tibalah Bila disekolahnya.Keadaan disana sungguh menyenangkan semua siswa-siswi berkumpul dihalaman sekolah untuk mendengarkan instruksi dari Pembina.
“ah,,,tunggu aku Tari”Bila memanggil-manggil tari dengan lari-lari kecil
“ya Allah,Bila kamu baru berangkat?”
“ah,,,no coment,,yo kedepan!”
          Bila super PD dengan Tari yang anaknnya pendiam,yah bias saling melengkapi sih,hehehe.
          Saat intruksi itu berlangsung,Bila benar-benar mendengarkan dengan seksama,yah pantas aja teman yang lain heran,kaya lagi dengerin pelajaran dikelas.
“heh,Bil..lagi ngapain sih kamu?”Tanya salah orang temannya
“kamu ga liat?aku lagi mendengarkan pak Jer”
“ohhhh tak kira lagi belajar dikelas,,serius banget,he….ga ga pisss”temannya ngledek
          Selesai sudah intruksi dari Pembina,kemudian semua persiapan telah disiapkan,hingga akhirnya menuju kealam luar.
“ah,,,,masa?seorang Bila ikut?”kata Salsa
“eh Sal maksud kamu apa ngong gitu?jangan buat onar diperjalanan ini1”
“kamu kan cantik,putih masa mau terjun kealam,panas-panasan lagi ga takut item?”
          Memang Bila dan Salsa biasa dikatakan musuh dimana pun.Persainganlah yang membuat hubungan mereka retak.Bila tak pernah merasa bersaing dengan Salsa .Namun Salsanya yang wataknya seperti itu.
“udah lah Bil,pergi yuk!”ajak Nida salah satu sahabatnya
“ah,,,tahu nih,gas ah diladenin,jalan aja1Tari mendukung
“yuk!Bila bareng aku aja apa?”ajak Imron
          Imron pria yang sabar,dia naksir Bila,tapi mereka belum ada hubungan apa pun kecuali hanya sekedar kakak ade,
“yah maz,sama sahabat-sahabat Bila juga yah!”
“yah,ga papa yo!!!”
          Rasanya damai banget melihat kerukunan yah?memang persahatan lebih indah dari permusuhan.Dan seseorang pun tak selalu memiliki bilamana mencintai.
“alhamdulilah sampa..”ucap syukur Bila
“Pengumuman bagi semua peserta untuk segera mendatangi sumber suara”Pembina mengumumkan
“eh,,,ayo cepetan!!!!!”ajak Bila tak sabar
“ade,yang sabar !temannya pada kecapean …”kata maz Imron
“aduh iyah nih kamu semangat banget?”Tanya Nida
“hehekalian kaya baru kenal Bila aja,yuk Bil”kata Tari
          Yah memang Bila orangnya super deh,semangatnya yang tinggi patut dicontoh,dan keaktifannya untuk selalu bermanfaat dalam hidupnya tak menghilangkan tujuan hidupnya,untuk bermanfaat dalam segala hal.”SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI YANG LAIN”.dalam hadist pun dikatakan demikian..
          Kegiatan pun telah dijelaskan dilokasi,pertama adalah turun tebing kedalaman 30m.Masing-masing peserta menyiapkan.termasuk Bila pun ia,pemasangan sabuk pengaman Bila kesulitan hingga mas Imron yang memasangkan..namun Bila menolaknya,”aku bias sendiri mas,makasih”
          Selain menjaga harkat martabat perempuan ,Bila juga berusaha untuk bisa melakukan semua sendengan berbagai usahanya.
“yah de,bagus,,,,”kata mas Imron
“maaf mas,bukannya aku sombong tapi kita belum mempunyai ikatan pernikahan.Tidak baik,untuk dilihat pun demikian”kata Bila
“seharusnya aku yang minta maaf de,aku khilaf,tak menjadi yang ade inginkan”
“mas salah?tidak ada yang dimaafkan mas ga salah ko,tenang aja,kita butuh pengetahuan agama yang lebih luas!”
          Sekarang giliran Bila sebagai peserta nomor 5,
“Bila…”panggil panitia
“yah pak,siap…”
“bagus,,,”
          Dimulailah turun tebing itu,sampai dengan selesai.Selesai semua peserta itu mereka kembali lagi keposnya masing-masing.
“pegel-pegel nih”rintih Nida
“semangat yah,,semua butuh pengorbanan,apa lagi untuk hal yang tujuannya baik”kata Bila
“masya Allah dia begitu mulia”gerutu mas Imron dalam hati
          Memang segala sesuatu didunia ini membutuhkan semangat dan pastinya yang sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang diinginkan,setelah ada semangat tinggal bagaimana kita menjalani proses-proses menuju tujuan itu.
“Eh,,,teman,,,,,teman……”triak Tari
“ya ampun,dating-dateng ributttt…ada apa?”Tanya Nida
“pengumumannya akan ditempelkan besok pagi dimading sekolah”
“hah?yang bener…terus tes Cuma in?”Tanya Bila
“ga tahu,katanya nanti ada dua tes,tes kedua nyusul.”
“ya ampun gimana aku?”Nida mengeluh
“kenapa kamu?”yanya Bila
“aku takut aku gmasuk,gimana nantinya?aku akan kehilangan kesempatan besar ini deh”
“percayalah da,kamu,aku,Tari,mas Imron akan masuk ko…selagi hati kita merasakan hal baik,insyaallah deh nantinya akan biak juga”dukung Bila
          Suasana menjadi hening,,tiba-tiba suara hp dari saku Bila berbunyi.
“assalamu’alikum”
“wa’alaikumsalam,dengan siapa?”
“ini dari kantor polisi,bisa bicara dengan Bila putrid dari bapak Suryo?”
“oh yah,,saya sendiri ada apa?”
“sekedar memberi tahukan bahwasannya bapak anda ada dikantor polisi,informasi selanjutnya nanti setelah pihak keluarganya dating kemari,terimakasih”
“ohh,,baik pak,saya segera menuju kesana”
          Perasaan gelisah menyertai Bila.
“tel[pon dari siapa?kenapa tiba-tiba ade hilang semangat?”Tanya mas Imron
“ga ada apa-apa..aku pamit pulang dulu,assalamu’alikum”Bila lari dan pergi
“aneh?ada apa sebenarnya?”Tanya teman-temannya
“sudahlah mungkin ada masalah yang kita disini belum berhak mengetahui hal itu”mas Imron
          Perjalannya cukup lama,hamper 2jam baru sampai dikantor polisi,karena jalan macet.Tibalah Bila dikantor polisi dan menanyakan hal apa yang sedang terjadi dengan bapaknya,kemudian dari pihak kepolisian menjelaskannya.
          Ternyata bapaknya melakukan pelanggaran berupa pemakaian uiang milik yayasan ponpes Darussalam,kebetulan bapaknya sebagai sekretaris yayasan.
“masyaallah bapak,kenapa bapk tega melakukan hal ini,,,aku malu pah”tangis Bila
          Tanpa sepatahpun kata yang diucapkan,kemudian untuk sementara bapak Bila ditahan menunggu persidangan.Bila pulang menangis tersedu-sedu.
“Bila pulang..”
“sayang napa ga salam?kamu kena[pa?”Tanya mamahnya
“ga  mah,,maaf lupa”
“kamu kenapa, salam masa lupa ?..ayoo cerita ma mama!”
“mah,,,(sambil menangis)bapak mah”
“ada apa dengan bapakmu?”
“bapak dikantor polisi,”
“masyaallah ada apa dengan beliau?”
“terkait kasus pemakaian uang milik yayasan tanpa ijin,apa ga  gila mah?”
“YA allah,,kenapa menjadi seperti ini,percuma saja bilamana bapakmu bekerja diyayasan ponpes,kelakuannya seperti ini.”
          Suram kehidupan Bila,namun Bila tak pantang menyerah,kenapa harus lama-lama bersedih,toh ini harus ada penyelesaiaan.
          Malam pun tiba,hingga akhirnya tertidurlah Bila dalam lamunan nya,berbagai problema bisa diatasi kenapa ini ga bisa?
“kukuruyukkkk”suara ayam berkokok menandakan pagi tiba
“alhamdulilah”Bila bangun dan membaca doa
“aku harus semangat menutup sejenak masalah ini dan hadapi ini dengan senyuman manis”
          Pengumuman hasil seleksi BIMA akan dipasang hari ini,bergegaslah Bila menuju sekolah untuk melihat hasil kemarin,nampak semangat dan rasa percaya dirinya yang kuat.
“aku percaya selagi ada keyakina insyaallah hal itu sesuai dengan pemikiran kita”gerutu Bila
“woy,,,napa masih disini yuk cepetan”ajak teman-temannya
“yah duluan,,aku nyusul!”
“pasti masuk koh Bil,,semangat yah!”
“yoyoy….pasti semangat”
          Tibalah Bila dimading melihat satu demi satu nama yang lolos seleksi,,namun beberapa kali melihat,tak ada nama Bila tertera dipapan pengumuman itu,,hati semakin bergetar,dipegang kencang dadanya,hingga tak tertahanka,Bila menangis dipelukan Nida sahabatnya.Bila tak lolos dalam seleksi BIMA kemarin.
“aku ga percaya,,ini ada kesalahn “kata Tari
“masa aku lolos,.Bila ga?”kata Nida sahabatnya
“mungkin ini suratan takdirku sobat..aku salah”kata Bila
“kamu slah?kenapa jadi begini?ga,,dari panitialah yang salah Bil,,kamu pasti diterima”dukung Nida
          Suasana haru menambah beban dalam hatio Bila melonjak naik sdrastis,tak kuat menahannya hiungga akhirnya pingsan,kemudian Bila dibawa kerumah sakit terdekat.
“aku dimana?”Tanya Bila
“kamu diRS Bil ,tadi kamu pingsan,,”jawab Nida
“kenapa aku ga mati aja?benar tragis nian kehidupanku ini,semua yang aku pikirkan salah,kenapa harus aku yang menjalani hal ini apakah tak ada masalah yang lain,yang lebih ringan dari ini”Bila menangis
          Tiba-tiba mas Imron dating dan berkata
“kamu salah de,kamu tak pernah bersyukurkah?kehidupan tak selamanya mulus,,mungkin saat ini ade lagi diuji kesabarannya”
“mas……….aku berdosa,,,aku tak layak mendekati kalian semua ,,pergiiiiiiii!!!!!!”sambil berteriak
“ya allah de,,kamu jangan bilang seperti itu.!”
          Harapan bilamana tak ada sesuatu yang diusahakan dengan murni dan usaha yang maksimal mungkin hasil tak menjadi jaminan.

Tangisanku


                                                            Tangisanku
            Pernahkah hidupmu selalu dilanda dengan derita?pasti setiap manusia pernah mengalami hal itu.Namun disini pastinya  masalahnya berbeda dan cara mengatasinya pun berbeda.
            Taukah sobat,saat kamu mengalami hal yang menyakitkan saat ditinggal sosok sahabat sejatimu?apa yang akan kamu lakukan?apakah akan menangis sejadi-jadinya?
Inilah kisahku sobat,perkenalkan kamu boleh panggilku Salsa,aku masih sekolah tingkat SLTA,aku anak ke-2 dari 3 bersaudara,aku tinggal diasrama ponpes Al Hikmah 2 Benda,Sirampog,Brebes.Diponpes aku merasakan perubahan yang sangat banyak,mulai dari hal sekecil apapun,contah saja belajar memahami hidup.Banyak pelajaran yang aku dapatkan disini ,disini pula aku menemukan sahabat sejatiku,apakah kalian tahu perbedaanku dengannya sangat jauh,mulai dari keadaan keluarga,fisik dan kemampuan akademik,namun disini inilah sebuah arti sahabat.Saling memahami satu dengan yang lainnya,bias menerima kekurangan dan jadikan kekurangan itu sebagai sumber kekuatan dalam diri.
            Masuk pesantren baru pertama kalinya,dan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.Sakit hati hamper setiap hari,diolok-olok teman sekamar yang biasa nakal.
“heh,,Salsa lagi ngapain kamu disitu,pergi sana gentian !”
“maaf aja,ini juga kamarku apa urusannya denganmu?”
            Pertengkaran yang sepele,apalagi masalahnya.Namun bias aja jadi masalah.
Siang itu aku pergi kemasjid menunggu shalat dzuhur jama’ah,kebetulan hari itu hari libur,aku termenung dan hanya bias merasakan hal itu sendiri,aku tak punya teman waktu itu,mungkin aku belum mampu untuk beradaptasi.BSosok dari sebelah kananku bertanya
“de,kamu kenapa kok nangis?”
“hemmmmm,,,,(aku tersenyum)”
“kenapa?kamu santri baru yah,jangan nangis yah suatu saat nanti kamu bakalan betah kok hidup disini!”
“makasih mba,”
            Belum sempat aku menanyakan nama mba itu,mbanya keburu pergi,ntah lah mungkin dia sebagai perantara Allah untuk membantuku.Ucapan syukurpun aku lontarkan.
            Hari-hariku masih berjalan seperti biasanya malam,pagi pun sama,lebih tenang perasaan ini kalau dimasjid.Menyendiri tanpa seseorang pun yang menemaniku.Itu bukan menjadi masalah buatku.
“hay,,,,,”tiba-tiba sosok gadis mendekatiku
“hay juga,santri baru?”
“yah,,kamu juga?ngomong-ngmong kamu kenapa kok mata merah gitu?
“hehe,ga napa-napa,kamu l;agi ngapain disini?(tanyaku salting)
“kamu juga lagi ngapain disini?”
“ini tempatku kawan,,tempat yang dekatkan aku pada ilahi”
“sama yah,,eh,nama kamu siapa?”
“Salsa,kamu?”
“Azima,asal kamu mana?”
“Banyumas,kamu sih?”
“Tegal,”(kita saling berjabat tangan
            Sempat beberapa kali kami saling bertemu ditempat yang sama,hingga klama kelamaan kami akrab,kita saling bertukar pikiran,walau sekolah kami berbeda,namun perbedaan itu jadikan semangat untuk saling memahami.Keluh kesah selalu ada disetiap hari-hariku.
            Suatu hari disaat aku mulai menyadari hal yang sangat berharga,yaitu menemukan sosok sahabat seperti Azima,ada aja cobaan buatku.Setelah sekitar satu bulan lebih aku akrab dengannya,tangisan yang selalu aku lihat dari Azima semakin sering.Merasakan ketidak nyamanan yang luar biasa,menjadikan aku was-was untyuk sesuatu yang akan terjadi.Ya Allah kuatkan lah aku,dan jauhkanlah aku dari kabar buruk!hal itulah yang selalu aku minta.
            Liburan lebaran pun tiba,pulang yang hanya satu kali dalam sebulan  pun dating,perasaan gembira akan bertemu dengan sanak saudara.
“Az,,,jangan lupa balik lagi yah kesini!jangan pernah tak kembali!”
“hemmm iah insyaallah”
“………..(aku hanya terdiam,mengerti apa yang akan dia lakukan nanti”
“Salsa,,kamu harus balik lagi kesini yah!jangan lupa oleh-olehnya!hahaha”
            Kami pun pergi kerumah masing-masing dengan perasaan gembira,sejenak melupakan keadaan dipesantren.Hari pertamaku dirumah masih teringat akan kegiatan yang biasa aku lakukan dengan Azimah dimasjid,bercanda,nangis bareng,sungguh sangat membekas dihati.
“Salsa,,,,,,tambah gede aja nih?”Tanya teman-temanku dirumah
“haha,,bisa aja….masa tambah kecil?”jawabku
“kayaknya banyak kenalan nih disana”
“iah dong,,dari daerah manapun ada,Jakarta,karawang,Sumatra,Bengkulu sampai Kalimantan pun ada.”
“idihh,,,,,ga sombong lah yauuuuu….hehheh”
            Canda tawa dirumah,dengan teman-teman,keluarga tidak akan selamanya.Berakhirlah sudah 20hari masa liburan idul fitri.Hari ini jadwalku kembali keasramaku,dipesantrenku Al Hikmah tercinta,kembali meluruskan niat.
Sebenarnya berat untuk meninggalkan semua orang dirumah,tangisan haru keluarga,teman mengantarkan aku kembali kepesantren,dan aku pun tak bias menahan tangisan itu.
“Salsa,hati-hati dijalan,aku akan selalu merindukanmu!”kata salah seorang temanku
“Nak,hati-hati yah,jaga keadaanmu,baik-baik disana”kata eyang
            Semua bersalaman,hingga meneteskan beribu-ribu air mata,tiba saatnya aku bersalaman dengan kedua orang tuaku
“mah,aku pamit,doakan aku,ridloi aku mah!”
“pasti nak,kamu akan menjadi orang yang sukses kalau ada usaha,berdoa dan tawakal.ingat itu!”
 Mendengar kata-kata itu membuatku lemah untuk mengatakan sesuatu,tiba saatnya untuk bersalaman dengan ayah tercinta
“pah,doakan aku,(aku tak bias menahan tangisanku),,,,,,”
“pasti nak..(ayahku memalingkan wajahnya)
Entah apa yang membuat ayhku melakukan hal itu,apakah dia ga tega dengan aku yang akan jauh dari sanak saudara,terutama kedua orang tuaku,hati ayah trerlalu lembut.
“Semuanya,aku pamit,,doakan aku!!!!”
“hati-hati,doaku menyertaimu”
            Ya ALLAH hanya tangisan yang aku lakukan saat itu,hingga sampai juga aku dipesantren,stok air mata sepertinya masih tersedia.
Namun aku berusaha untuk sejenak menutup keadaanku,dan kembaliu menjalankan apa yang harusnya aku jalankan,yaitu menjadi apa yang ada pada diri ini.
            Setelah beberapa hari,aku  mulai beradaptasi lagi,bertemu dengan Azimah pun sering aku lakukan tentunya dimasjid.Aku ga betah sobat kalu dikamar,belum bias nyatu hati ini.
Aktif,merupakan hal yang harus aku lakukan,sesuai dengan keinginanku untuk selalu aktif dalam segala hal dan bermanfaat bagi sesama.Sebagian kegiatan pun aku kuasai dan aku ikuti dengan prinsip istiqomah.
”Salsa,,,,,,”
“ada yang manggil sepertinya”
“hey,,mau kemana?idih yang sibuk sampai lupa ma aku,”
“Azima,ga ko,aku ga mungkin lupa ma kamu,aku juga mau latihan nih,ikut?”
“ah,,,ga ah,,aku mau telpon mamah.”
“telpon terus,,,,,,,hahaha”
“iah dong kangen ceritanya.”
“ya dah yah,,,bye”
            Kegiatan pun berjalan dengan lancar dan membawaku dalam suasana yang berbeda dari hari kehari.

‘Huh cape,,,,”keluhku
“habis ngapain?”Tanya salah satu kakak kelasku
“biasa mba,latihan”
“oh,,semangat terus yah!”
“yah mba makasih”
            Memang namanya hidup dipesantren tak semua teman cuek,pastinya ada juga yang ramah.Aku jadi merasa hidup ini begitu adil,walau terkadang aku merasakan tekanan batin yang tak yahu dari mana arahnya.
            Malam tlah tiba,usai pengajian sentral aku istirahat,meluruskan badan dan pastinya tak lupa berdoa untuk keselamatan diri.
            Usai sudah masa istirahatku,mimpi apa aku semalam?
“Salsa,kamu kenapa bangun tidur mikanya ancur gitu?”Tanya seorang teman
“aku mimpi mba,tapi anehnya aku ga tahu arah mimpiku ga jelas,aku takut ada hal yang akan terjadi nanti.Yang membuatku sakit,dan dirundung kegelisahan.”
“ya allah sa,tenang aja,Allah maha adil kok,ok!”
“iah mba,aku mau shalat dulu yah mba,”
“iah,,shalat yah!”
            Mimpi itu,selalu membayangiku,Ya Allah kenapa denganku?aku selalu bertanya-tanya sendiri.Namun semua ini ku jadikan motivasi untuk selalu menerima hidup ini apa adanya.
            Kegiatan sekolah,pesantren,lapangan mulai aktif seperti biasanya,aku pun berusaha untuk professional dalam semua kegiatan ku.Sepulang sekolah,aku biasa mempersiapkan diri untuk kelapangan,sebelum ku pergi makan siang,usai makan siang tibalah berkemas apa aja yang diperlukan,tiba-tiba
“assalamu’alaikum,Salsa?”
“yah,siapa masuk!”
“Nida,,”
“hey,,ada apa tumben,,”
“mau nanya sa,ada tugas ga besok?”
“sepertinya ga ada deh,emangnya kenapa?”
“hem,,ga ko,Tanya ajah,barang kali ada.ya udah yah,,pergi dulu”
“yah…hati-hati..”
“Aneh bangeet,tiba-tiba dia datang,ga biasanya.seperti ini,semoga ga ada apa-apa.”kataku dalam hati
            Tanpa berfikir panjang aku pun pergi keluar,dijalan aku bertemu dengan Azimah,yang sepertinya  sibuk sendiri bawa-bawa kasur tidur.
“Az mau kemana bawa-bawa seperti itu?mau jemur dimana?”
“hem,nanti”
“hey,kamu kenapa”(tak ada jawaban)
            Aku lanjutkan perjalananku,namun ada yang tertinggal sepertinya,hingga langkahku terhenti dan kembalui kekamarku.Sesampainya dikamar,Azimah datang dengan wajah suram.
“Salsa,aku minta maaf yah,”
“kamu kenapa?(aku peluk dia)”
“aku mau pindah kerumah,sekolah dirumah juga.”
“(aku menangis,karena aku akan kehilangan satu sahabat yang tercinta)kenapa Az?kenapa kamu tega ninggalin aku sendiri,kamu tega?”
“maafin aku,mungkin aku bukanlah yang terbaik untukmu,kamu bisa kok bertahan disini tanpaku,kamu bias!!!!!”
“tapi….”(belum sempat ku ngomong,diputuskan pula)
“stttttsssssss,,aku yakin,kamu bias nertahan,sudahlah ikhlaskan aku yah sa!”
“….baiklah,aku minta maafyah bila banyak salah sama kamu,hati-hati ingat aku yah !”
“yah pasti itu,,(kita saling berpelukan)
            Sungguh menyakitkan hati ini,menyakitkanku dan hamper membuatku patah semangat untuk bertahan dipesantren ini,tapi aku yakinkan diri ini,pesantren adalah yang terbaik untukku.Aku pun yakin suatu saat nanti Allah akn memberikan hal yang lebih baik dari hal-hal sebelumnya.
            Seminggu sudah,kepergian Azima,sedikit melupakan kesedihan ku,dan membuka hati untuk orang lain,dan saat itu pula aku merasakan kedekatanku dengan Nida,anak karawang,yang benar-benar terlihat perbedaannya denganku,mulai dari fisik,keluarga dan keadaan yang terjadi.Dia satu kelas,namun beda kamar.Perjalannan hidupku selalu ada yang menyemangati,yaitu dia,sosok yang dewasa dan penuh dengan kasih saying,apalagi ke aku.
“Salsa…maen yuh!”
“kemana?”
“kerumahku!”
“idih,,,kamu,mau pulang kapan?ayo!”
“haha…nanti kalu lebaran,”
“yuck!tapi kayakanya nanti aja liburan akhir sekolah,tenang kan jadinya”
“hehe,,iyah.yah..ajarin aku masak yah1”
            Dia tahu semua tentang seluk beluk aku,mulai dari sifat burukku sampai dengan keadaan keluargaku yang jauh dengannya.Mungkin saatm ini aku merasakan hal yang luar biasa,menemukan sosok Nida yang sungguh beda dengan yang lainnya.
            Saat sekolah,sering curhat masalah yang sedang terjadi,bertukar pikiran,dan saling memberikan motivasi,bercanda bareng ,menangis bareng,
“Da hari ini aku kangen sama keluarga”
“sa,apa yang membuat kamu kangen?”
“aku pengin membuat keluargaku,terutama orang tuaku bahagia,dan bangga ma aku,tapi terkadang aku belajar disini hanya membuat mereka kecewa,aku takut gagal da,aku harus gimana?”
“salsa,,,tatap aku!kamu liat apa kelebihanku dibanding denganmu?apa ada?,kamu bisa melakukan apapun ko,dan pastinya ada usaha,doa,tawakal!”
“pastinya,,kamu harus usaha terus,jangan putus asa sebelum berusaha!aku selau ada untukmu!”
“da,apa kamu tahu?suatu hal yang sedang aku pikirkan selalin itu?”
“cerita sa!jangan pernah menyembunyikan apapun,kita sahabat ga ada yang harus ditutup-tutupin!”
“apa aku bias seperti kakakku?yang pinter,bias buat orang tuaku bahagia?”
“kamu bvisa,semua manusia diciptakan mempunyai kemampuan masing-masing”
“apa aku bias dapat beasiswa seperti kakakku,karena prestasinya?”
            Percakapan belum selesai,tiba-tiba jam masuk berbunyi,lanjut nanti.Aku terfikirkan akan semua hal itu,apa yang harus aku lakukan.
Ditengah-tengah KBM,ada selembar kertas jatuh tepat dimejaku,aku buka
“sa,kamu jangan mikirin apa yang belum kamu usahakan,kamu bias,kamu pasti bias,walaupun bukan menjadi kakakmu yang pandai dalam akademik,kamu mungkin ahli dilain bidang,yakinlah
Sungguh kata-kata itu membuatku terpanah dalam suatu tujuan hidupku,suses bukanlah menjadi orang yang perna sukses,namun kesuksesan bias datng dari usaha diri sendiri,Aku mulai menatap kedepan konsentrasi,dan melakukan yang terbaik.
            Usai sudah sekolah,hari ini ada jadwal dilapangan,aku buru-buru pulang,
“da,maafyah aku duluan,,”
“yah…hati-hati,,semangat yah!”
            ‘aku harus semangat,apapun yang terjadi yang penting aku usaha untuk menjadi sosok yang selalu mengalami perubahan menjadi yang terbaik’.kalimat itu yang selalu aku camkan dalam hati,agar aku bisa termotivasi dalam diri ini,bukan hanya dari luar yang hanya sesaat.
            Malam itu,susah tidur,ntah apa yang aku pikirkan,ucapakan alhamdulilah ku selalu lontarkan dari hati yang terdalam,bahwa aku mempunyai sahabat seperti Nida yang melebihi Azima yang telah pergi.
            Dua tahun bersama dalam kelas yang sama pula,canda tawa pun selalu ada walau terkadang aku lebih banyak merasakn kesedihan.Ya Allah apa aku manusia bodoh yang selalu merepotkan orang tuaku?apa aku bukanlah sosok penghuni surgamu?jangan biarkan itu terjadi !jadikanlah aku mengikuti jalan yang engkau ridloi…amin.
            Hari ini aku dijenguk ibu,rasanya setahun tak pernah jumpa,,air mata pun tertetes tak terhitungkan,ungkapan maaf atas kegelisahanku aku ucapkan.
“kenapa tiba-tiba minta maaf nak?kamu ga salah,ibu seneng kamu baik-baik disini.”
“(aku menangis tersedu-sedu) ibu maafkan aku,sakali lagi aku minta maaf,mungkin aku bukanlah anakmu yang berbakti padamu”
“Ya Allah,nak-nak jangan merasa bersalah seperti itu!andai kamu punya salah pun ibu udah maafin ko”
“tapi bu,dosa ku terlalu banyak,sampaikan maafku kebapak ya bu.Aku sering kecewain ibu ma bapak”
“ya nak,bapak pun udah memaafkanmu”
Hanya sesal yang sering aku pikirkan,dan berusaha untyuk memperbaiki semua hal itu,walau orang tuaku tak pernah tahu apa yang sedang aku pikirkan,akan ketakutanku untuk gagal dan terjatuh,membuatku selalu merasa bersalah.Namun semua hal yang sedang aku rasakan aku curhat  keNida ,sahabat terbaikku yang selalu ada saat ku butuhkan.
            Walau mungkin jarang bertemu namun rasa dekat antara aku dan dia begitu terasa,seperti saudara sekandung.Usai sudah waktu ibu jenguk,saatnya kembali kerumah,aku pun kembali melanjutkan aktifitasku seperti biasanya.
            Disekolah,aku biasa udah duduk dibangku bagian belakang menunggu kehadiran Nida,saat Nida dating pun dia paham apa yang aku inginkan,pastinya dia  mendekat,dan bertanya sesuatu dan membuka pikiran lebar-lebar untuk memberikan saran.
“salsa,kamu anak yang baik,namun karena kebaikan kamu itu kamu banyak terfikirkan hal-hal yang seharusnya tak kamu pikrkan”
“aku takuttttttt”
“kamu bias,kamu jadilah diri kamu sendiri,kamu tak harus jadi kakak kamiu yang ahli bidang akademik,kamu bisa kalau kamu yakin bisa”
“(aku terdiam)aku bisa da??”
“yah,,kamu bisa,dan pasti bisa”
            Aku hanya bisa menangis tersedu-sedu,sampai teman sekelasku bingung melihat ku seperti itu,Nida hanya memelukku dengan rasa kasih saying,saat itu aku merasakan hal yang teramat sangat beruntung.Bisa dekat dengan sosok yang tlah lama aku cari,aku berfikir,mungkin ini Allah yang mengganti Azima.Namun beda,Nida lebih dari siapapun temanku.Sahabat bukan yang selalu ada disampingku,namun sahabat tak bisa didefinisikan,hanya sahabat sejatilah yang memberikan seribu macam pelajaran dan arti sahabat.
            Hari-hariku aku ubah dengan senyuman,walupun tak demikian dengan hatiku.
“ehemmm,,,,,,”
“siapa lagi,,”
“hahaha,,serius banget lagi liatin apa?”
‘Bayangin da bintang itu?aku bisa ga yah untuk menggapainya?”
“kamu bisa,jangan mulai lagi deh,ngomongin yang laen aja,aku ga mau kalau kamu nangis lagi”